Mengenai Saya

Foto saya
Kita yakini betul bahwa Tuhan itu sangatlah dekat, apapun yang kita lakukan, fikirkan, harapkan , semuanya Dia sangatlah tau dan mengerti .... Gantungkan semuanya kepadaNya... Sukses dan terbaik itulah kalimat yang hanya bisa masuk dalam telinga, terproses lewat akal dan tertuang dalam prilaku sehingga harus bersemayam dalam hati...

Rabu, 05 Agustus 2009

Do'a Nisfu Syaban


Ya Allah, wahai Zat yang memiliki anugrah dan tidak diberi anugrah, wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, wahai Zat anugrah dan kenikmatan. Tiada Tuhan melainkan Engkau, dan pertolongannya orang yang mengungsi, dan keselamatannya orang yang meminta pertolongan dan dengan keamanan serta sentosanya orang yang takut.Ya Allah, jika telah Engkau tulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kita sebagai orang yang celaka, terhalang, tertolak atau sempit dalam rezekiku, maka hapuslah.Ya Allah dengan anugrah-Mu, celaka, terhalang, tertolak dan kesempitanku dalam rezekiku hilangkan, dan tetapkanlah aku dalam Ummul Kitab sebagai orang yang beruntung, memperoleh rezeki dan taufiq dalam melakukan kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berdabda dan Sabda-Mu yang tertulis di dalam Al Qur’an yang telah diturunkan atas lisan Nabi-Mu yang terutus adalah Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan dan di sisi-Nya Ummul Kitab.Wahai Tuhanku, dengan kenyataan yang agung pada malam pertengahan bulan Sya’ban segala perkara yang ditetapkan dibedakan, hapuslah dariku bala-bala yang telah kuketahui dan yang beluk kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, dengan rahma-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga pada junjungan Nabi Muhammad atas keluarga dan para sahabatnya.

Amiiiiin Ya Robbilalamiiiin....

Senin, 03 Agustus 2009

Sisi sukses Ramadhan

Setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dari apa yang dilakukannya di Bulan Ramadhan. Ada dua pilihan yang tersedia, mengoptimalkan manfaat bagi diri sendiri atau mengoptimalkan manfaat bagi orang lain. Kecenderungan pertama nampak jelas pada orang yang berlomba atau berfokus mengumpulkan makanan untuk berbuka puasa untuk dirinya tanpa peduli kondisi orang lain. Kecenderungan kedua nampak pada mereka yang lebih menunjukkan kepedulian dan berbagi dengan sesama muslim. Peduli dengan keawaman orang sehingga mendorongnya untuk berbagi ilmu dan pemikiran, peduli dengan kesedihan orang sehingga mendorongnya untuk berbagi hati, dan peduli dengan kepapaan orang sehingga mendorongnya untuk berbagi harta.
Manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya. Nampaknya azas manfaatnya ini bisa dijadikan kriteria untuk mengukur kesuksesan seseorang dalam menjalani tarbiyah Ramadhan. Barang siapa yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain, tanpa melupakan manfaat bagi dirinya sendiri, maka dialah yang paling sukses menjalani tarbiyah Ramadhan. Manfaat ilmu adalah dengan memberikan nasehat dan pengarahan. Manfaat hati adalah dengan perhatian, cinta, kasih sayang, dan doa bagi keluarga atau saudara-saudaranya. Dan manfaat harta adalah dengan menginfakkan kepada mereka yang berhak dan membutuhkan.
Boleh jadi, itulah rahasianya kenapa Rasulullah Saw begitu peduli dengan kaum nasib muslimin di bulan Ramadhan. Beliau begitu cepat dan ringan dalam menginfakkan harta melebihi cepatnya atau ringannya angin berhembus. Teladan itu memberi hikmah bahwa Rasulullah Saw menginginkan ummatnya untuk lebih bernilai dan bermanfaat bagi lainnya karena kesejatian iman tercermin dari manfaat yang diberikannya bagi orang lain.
Semoga Allah membimbing kita untuk selalu bisa bermanfaat bagi orang lain, utamanya di bulan Ramadhan dimana Rasulullah Saw mencontohkan dengan memaksimalkan manfaat hidupnya untuk kepentingan ummat.
Waallhua’lam bishshawaab

Kamis, 30 Juli 2009

Kiat Bisa Sholat Malam

Didalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi disebutkan bahwa Nabi saw bersabda,”Hendaklah kalian menunaikan shalat malam, karena ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri dengan Tuhan kalian, mendapatkan ampunan atas kesalahan-kesalahan dan penghapusan dosa-dosa.”
Hasan al Bashri pernah mengatakan bahwa tidak ada suatu ibadah yang aku dapati lebih berat daripada shalat di penghujung malam. Dia ditanya,”Mengapa orang-orang yang sering menunaikan shalat malam adalah orang yang paling baik wajahnya?” dia menjawab,”Karena mereka adalah orang-orang yang berkhalwat dengan Yang Maha Pengasih lalu Dia swt memakaikan mereka cahaya-Nya.’
Diantara sebab-sebab yang dapat memudahkan seseorang mengerjakan shalat malam adalah :
Sebab-sebab lahiriyah :
1. Hendaklah tidak terlalu banyak makan; sebagian ulama mengatakan kepada murid-muridnya,”Wahai murid-muridku janganlah banyak makan karena hal itu akan menjadikan kalian banyak minum dan tidur sehingga kalian akan mendapatkan kerugian yang banyak.”
2. Menjaga diri agar tidak terlalu lelah pada saat siang harinya diakarekan beban-beban pekerjaan.
3. Tidak meninggalkan sedikit tidur siang karena hal ini dapat membantunya untuk bangun pada malam hari.
4. Menjauhi berbagai dosa. Ats Tsauri mengatakan,”Aku terhalang melakukan shalat malam selama lima bulan dikarenakan dosa yang aku perbuat.”
Adapun sebab-sebab batiniyah :
1. Memiliki kebersihan hati terhadap kaum muslimin, membersihkannya dari berbagai bid’ah serta berpaling dari berbagai perbuatan dunia yang tidak bermanfaat.
2. Didominasi oleh rasa takut kepada Allah karena hal ini akan menjadikan hati tidak panjang angan-angan.
3. Mengetahui keutamaan-keutamaan dari shalat malam.
4. Mencintai Allah swt dan kekuatan keimanan. Karena dengan dia bangun pada malam hari untuk bermunajat kepada Tuhannya maka dia akan merasakan kehadiran-Nya dan seolah-olah menyaksikan-Nya sehingga munajat tersebut menjadikannya betah untuk berlama-lama dalam shalat malamnya.
Abu Sulaiman mengatakan,”Orang-orang yang biasa menunaikan shalat malam maka ia mendapatkan malam hari mereka adalah saat yang paling lezat daripada (kelezatan) yang didapat orang-orang senang bermain-main didalam permainan mereka. Dan sesungguhnya kalau lah bukan karena malam hari maka aku tidaklah suka hidup di dunia.” (Mukhtashar Minahjil Qosidin hal 60 – 61)
Wallahu A’lam

Senin, 11 Mei 2009

Profile Buya Yahya


Sekilas Tentang Buya Yahya
Kedatangan Yahya Zainul Maarif (yang lebih akrab disapa Buya Yahya) ke Cirebon pada akhir tahun 2005 dalam rangka mejalankan tugas dari gurunya Rektor Universitas Al Ahgaff Almurobbi Profesor Doktor Al Habib Abdullah bin Muhammad Baharun (seorang guru yang sangat berpengaruh didalam perjalanan ilmiah Yahya) untuk memimpin Pesantren Persiapan bagi mahasiswa sebelum kuliah ke universitas Al Ahgaff di Yaman . Untuk menjalankan aktivitasnya, Yahya dengan teman-temanya Habib Hasan Aljufri, ustadz budi abdullathif,ustadz Abdul Aziz Muslim dan ustadz Fathurrahman mengontrak tempat di Ponpes Nuurussidiq, Tuparev-Cirebon. Itu berlangsung hingga pertengahan 2006. Dan saat itu Yahya belum mendapatkan izin dari gurunya untuk berdakwah ke masyarakat.
Pada pertengahan 2006 Yahya menghadap kepada gurunya di Yaman dan mulai saat itu ia telah diizinkan untuk berdakwah di masyarakat. Yahya memulai berdakwah dari hal yang kecil, tidak memaksa dan apa adanya. Dengan penuh kesabaran Yahya memasuki musholla-musholla kecil hingga akhirnya di mudahkan oleh Allah untuk membuka majlis- majlis taklim di Masjid terbesar di Cirebon masjid Attaqwa alun-alun setiap senin malam selasa yang semula hanya dihadiri 20 orang hingga saat ini jamaah hampir memenuhi ruangan dalam masjid. Ia meyakini kemudahan ini diberikan oleh Allah karena berkat ridha para gurunya lebih khusus lagi adalah Habib Abdullah Baharun. Bersamaan itu juga Yahya membuka majlis taklim bulanan di berbagai tempat hingga 29 majlis yang beliau asuh di Cirebon Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan. Diantaranya adalah majlis yang diadakan masjid Al-Imam alun-alun kota Majalengka, masjid al Istiqomah Cilimus Kuningan, masjid Pertamina Klayan, masjid Almustaqim Weru dan beberapa swalayan dan toserba, seperti Yogya, Matahari Department Store Grage, Lembaga Pemasyarakatan Kesambi dll. Majlis yang Yahya asuh diberi nama Majlis Al- Bahjah sekaligus nama pesantren yang saat ini ia rintis.
Tahap perkenalan Yahya dengan masyarakat disamping kesabaranya untuk bersilaturrahmi ke musholla-musholla dan masjid-masjid. Kebetulan Yahya pada pertengahan 2006 selama satu tahun sempat berjuang di stasiun radio Salma 101 FM yang saat itu Yahya mendapatkan kepercayaan sebagai direktur operasional radio tersebut. Dan selama itu pula Yahya mencoba menghadirkan dakwah lewat radio dengan membuat program pesantren udara dengan memadatkan acara radio dengan pengajian pengajian .
Di media cetak Yahya juga ikut berdakwah. Selama bulan romadhon yang lalu Yahya mengasuh rubrik tanya jawab di koran harian umum Radar Cirebon. Dan sampai saat ini juga masih aktif mengisi artikel diharian tersebut disetiap hari Jumat dalam Oase Iman. Yahya mengasuh rubrik masail diniyah disebuah majalah Islami Al-Basyirah yang terbit di jawa timur.
Dan alhamdulillah saat inipun Yahya dan tim dakwahnya (atas pertolongan Allah )bisa menghadirkan Website media dakwah online dalam upaya membidik semua celah kehidupan manusia untuk bisa diisi dengan dakwah.
Perjalanan Ilmiah Yahya
Sebelum ke Yaman Pendidikan dasar hingga SMP diselesaikan dikota kelahirannya. Disamping itu juga mengambil pendidikan agama di Madrasah Diniyah yang dipimpin oleh seorang guru yang soleh KH. Imron Mahbub di Blitar. Setelah itu melanjutkan pendidikannya di pesantren Darullughah Wadda’wah di Bangil Pasuruan Jatim dibawah asuhan al Murobbi Al Habib Hasan bin Ahmad Baharun, yaitu pada tahun 1988 hingga 1993. Pada tahun 1993 hingga 1996 mengajar dipesantren Darullughah Wadda’wah Bangil Pasuruan. Pada tahun 1996 berangkat ke univ al-Ahgaf atas perintah sang guru Habib Hasan Baharun hingga akhir 2005.
. Yahya selama 9 tahun di Yaman belajar fiqih diantaranya kepada para Mufti Hadramaut Syekh Fadhol Bafadhol, Syekh Muhammad Al Khotib, Syekh Muhammad Baudhon, dan Habib Ali Masyur bin Hafid. Selama di Yaman, ia pun belajar Ilmu Hadits diantaranya kepada DR. Ismail Kadhim Al-Aisawi dari Iraq , Habib Salim Asysyathri dan Sayyihd Ahmad Bin Husin Assegaf.
Dari Habib Salim Asysyatiri Yahya sempat mengambil beberapa disiplin ilmu diantaranya fiqih,aqidah,ulummul quran dan mustholah alhadits. Biarpun Yahya tidak tinggal dipesantren(rubath) Habib Salim Asysyathri Yahya mendapatkan kesempatan yang sangat banyak untuk belajar dari beliau. Sebab dipagi hari Habib Salim mengajar di kampus dan sore hari hingga malam Yahya mendapatkan waktu khusus selama hampir 2 tahun untuk belajar dari beliau 4 kali dalam seminggu mulai ashar hingga isya di Rubath Tarim.
Hadits dan ilmu haditsnya di ambil dari beberapa guru diantaranya adalah Dr Ismail Kadhim al Aisawi dan Secara khusus Ilmu ushul fiqihnya diambil dari beberapa pakarnya diantaranya; Syeh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Syeh Muhammad Amin Assyinqiti dan Syeh Abdullah Walad Aslam Assyinqiti (semuanya adalah dari Syinqiti–Mortania yang mereka adalah para ulama dalam madhab maliki) dan DR Mahmud Assulaimani dari mesir.
Ilmu bahasa Arabnya di ambil dari Syekh Muhammad Alhafid Assyinqiti, dengan kitab terakhir yang di kaji adalah Thurah uquduljuman dalam ilmu balaghoh ,thurroh lamiyatul afal dalam ilmu shorof dan thurroh Alfiyah Ibnu Malik dalam ilmu nahwu yaitu Alfiyah Ibnu Malik dengan tambahannya menjadi 2800 nadhom. Ilmu fiqih perbandinganya diambil diantaranya dari Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan dari Mesir seorang Alim dari madhab maliki.
Yahya sempat mengajar di Yaman selama 3 tahun di Fakultas Tarbiyah dan Dirosah Islamiah (khusus putri) Universitas Al-ahgaf. Sekarang Yahya aktif berdakwah di masyarakat dan mengasuh majlis Albahjah dan pesantren Albahjah yang berpusat di kota Cirebon Jawa Barat.
Guru-guru Yahya.
Ada dua guru murobbi Yahya yang sangat mempengaruhi didalam perjalanan ilmiyah Yahya. Yang pertama adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Hasan bin Ahmad Baharun pengasuh dan pendiri pon-pes Darullughoh Waddakwah Bangil-Pasuruan-Jawa Timur. Yang kedua adalah Almurobbi Almursyid Al-Habib Abdullah bin Muhammad Baharun rektor universitas Al Ahgaff Republik Yaman. Yahya mempunyai sanad ilmu dari guru-guru yang sangat jelas. Selain dari murobbi dan mursidnya tersebut guru Yahya amat banyak , diantaranya adalah :
A-Dari indonesia.
1-Habib Husin bin Soleh Almuhdhor, Bondowoso
2-Habib Qosim Bin Ahmad Baharun, Bangil
3-Habib Ahmad bin Husin Assegaf, Bangil.
4-Ust Qoimuddin Abdullah, Bangil
5-Habib Soleh bin ahmad Alidrus, Malang
6-Habib Abdullah Maulahailah, Malang.
7-Habim Muhammad Alhaddad, Malang
8-Ust Nasihin, Bangil.
9- KH Imron Mahbub, Blitar.dll
B-Dari Luar Negri.
1- Habib Idrus bin Umar Alkaf, Tarim,Yaman
2- Syekh Fadhol Bafadhol, Tarim,Yaman
3- Syekh Muhammad Al Khotib, Tarim,Yaman
4- Syekh Muhammad Baudhon, Tarim, Yaman
5- Habib Ali Masyur bin Hafid, Tarim,Yaman
6- DR. Ismail Kadhim Al-Aisawi, Iraq.
7- Habib Salim Asysyathri Tarim,Yaman
8- Syeh Muhammad Al-Hafid Assyingqithi, Mortania.
9- Syeh Muhammad Amin Assyinqiti, Mortania.
10-Syeh Abdullah Walad Aslam Assyinqiti, Mortania .
11-DR Mahmud Assulaimani, Mesir.
12- Prof DR. Ahmad Ali Toha Arroyyan Mesir.
13-Dll.

Minggu, 10 Mei 2009

DUSTA AHMADIYAH DENGAN 12 POINT PEMBELAANYA



DUSTA AHMADIYAH DENGAN 12 POINT PEMBELAANYA
BismillahirrahmanirrahimAlhamdulillah, wassholaatu wassalaamu 'alaa rosuulillahi khootamil anbiyaai, wa 'alaa aalihi washohbihi ajmain,amma bakdu.Untuk berlindung dari disebut kafir,jemaat ahmadiyah membuat 12 pernyataan yang di bacakan oleh pimpinan ahmadiyan Indonesia dalam jumpa pers di baytilquran,taman mini Indonesia, Jaktim pada tanggal 14-01-2008. Dilanjutkan penyebar luasanya oleh media-media cetak dan elektronik. Dan dusta ini mendapatkan keberhasilan yang luar biasa,dengan banyaknya orang-orang tertipu dari tokoh-tokoh yang sering disebut ustad dan kiai dengan begitu mudah mempercayaai pernyataan ini hingga tergopoh–gopoh menyalahkan para ulama yang dengan jelas dan ilmiyah mengkafirkan Ahmadiya. Hingga akhirnya terjadi konflik dalam tubuh Islam antara yang membela ahmadiyah dan yang berusaha menghentikan aktifitas Ahmadiyah.Itulah buah keberhasilan Ahmadiyah dalam memecah belah ummatIislam.Berikut ini adalah 12 poin dusta Ahmadiya sekaligus kami bongkar letak kedustaan Ahmadiyah dengan 12 pointya ini.PENJELASAN PENGURUS BESAR JEMAAT AHMADIYAH INDONESIATENTANG POKOK-POKOK KEYAKINAN DAN KEMASYARAKATAN WARGA JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA1. Kami warga Jemaat Ahmadiyah sejak semula menyakini dan mengucapkan dua kalimah syahadat sebagaimana yang diajarkan oleh yang mulya Nabi Muhammad Rasulullah SAW, yaitu : “Asyhadu An laa ilaaha illa Allahu wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah”, artinya Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah Rasulullah”.2. Sejak semula kami warga Jemaat Ahmadiyah menyakini bahwa Muhammad Rasulullah adalah Khotamun-Nabiyyin (nabi penutup)3. Diantara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang guru, mursyid, pembawa berita gembira dan peringatan serta pengemban mubasyirot, pendiri dan pemimpin Jemaat Ahmadiyah yang bertugas memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.4. Untuk memperjelas bahwa kata Rasulullah dalam 10 syarat bai’at yang diharus dibaca oleh setiap Jemaat Ahmadiyah bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW, maka kami mencantumkan kata Muhammad didepan kata Rasulullah.5. Kami warga Jemaat Amadiyah menyakini bahwa :a. Tidak ada wahyu syariat setelah Al Qur’anul Karim yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.b. Al Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah sumber ajaran Islam yang kami pedomani.6. Buku Tadzkiroh bukanlah Kitab Suci Ahmadiyah, melainkan catatan pengalaman rohani Hadrot Mirza Ghulam Ahmad yang dikumpulkan dan dibukukan serta diberi nama Tadzkiroh oleh pengikutnya pada tahun 1935 yakni 2 tahun setelah beliau wafat (1908).7. Kami warga Jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengkafirkan orang Islam diluar Ahmadiyah baik dengan kata-kata ataupun perbuatan.8. Kami warga Jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan menyebut masjid yang kami bangun dengan nama Masjid Ahmadiyah.9. Kami menyatakan bahwa setiap masjid yang dibangun dan dikelola oleh Jemaat Ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umat Islam dari golongan manapun.10. Kami warga Jemaat Ahmadiyah sebagai muslim selalu melakukan pencatatan perkawinan di Kantor Urusan Agama dan mendaftarkan perkara perceraian dan perkara-perkara lainnya yang berkenaan dengan itu ke kantor pengadilan agama sesuai dengan peraturan perundang-undangan.11. Kami warga Jemaat Ahmadiyah akan terus meningkatkan silaturrahim dan bekerja sama dengan seluruh kelompok / golongan umat Islam dan masyarakat dalam perkhidmatan sosial kemasyarakan untuk kemajuan Islam, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).12. Dengan penjelasan ini, kami Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) mengharapkan agar warga Jemaat Ahmadiyah khususnya dan umat Islam umumnya serta masyarakat Indonesia dapat memahaminya dengan semangat ukhuwah Islamiyyah, serta persatuan dan kesatuan bangsa.Ahmadyah dusta dengan 12 pointyaUntuk memperjelas Aliran Ahmadiyah, berkenaan dengan adanya pernyataan yang disampaikan oleh Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah dengan 12 (dua belas) point pembelaannya, maka kalau kita melihat sepintas ke 12 point tersebut, memang Ahmadiyah bukan golongan lain dari kita (kaum muslimin). Akan tetapi permasalahannya adalah benarkah pernyataan itu sesuai dengan aqidah Ahmadiyah yang sesungguhnya?, Diambil dari mana pernyataan itu?Dari sebuah kenyataan kebenaran ahmadiyah atau dari dusta untuk sekedar berlindung?Alangkah bijaknya bagi kaum muslimin yang berkecimpung di dunia fatwa sebelum menghukumi sebuah kelompok untuk bisa mencermati Ahmadiyah dengan membaca akidah Ahmadiyah langsung dari buku mereka.Untuk mengetahui kebenaran pernyataan tersebut tidaklah sulit bagi orang yang tahu Ahmadiyah. Hanya yang mengherankan ada beberapa keputusan yang diambil oleh orang-orang yang katanya berpendidikan, gemar membaca atau bahkan berlabel Ulama yang tergopoh-gopoh mempercayai pernyataan Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (PB JAI) itu tanpa dicek terlebih dahulu kebenaran pernyataan tersebut. Bahkan seolah-olah mengajak perang dengan kaum muslim sendiri. Bagaimana mengambil keputusan tentang sesat tidaknya sebuah aliran hanya dengan selembar kertas yang dikirim oleh kelompok yang mencoba membela diri. Apakah tidak bisa melacak lebih jauh kepada hakekat ajaran tersebut dengan kembali pada buku-buku pegangan yang di anggap dikalangan mereka ?Dari disitulah inti dan hakikat ajaran Ahmadiyah bisa di ketahui.Jemaat Ahmadiyah bisa berbicara keindahan, persatuan dan ukhuwah disaat terdesak agar selamat. Akan tetapi kenyataan keyakinan dan aqidah mereka yang tertulis didalam buku-buku pegangan mereka sesuatu yang tidak bisa di tutup–tutupi dengan seribu topeng ukhuwah dan perdamaian. Sungguh 12 pokok-pokok tertulis diatas tidak ada artinya jika kita mengetahui apa yang ada didalam Ahmadiyah yang sesungguhnya.tidak akan merubah apa yang telah ada dalam aqidah Ahmadiyah. Tidak beda dengan orang yang dengan lantang mengatakan kalau ia beriman dengan rukun iman yan enam akan tetapi dirumahnya ia masih menyembah berhala atau meragukan kebenaran Alquran. Maka iapun belum bisa disebut sebagai ahli iman. Apa yang di ucapkanya tidak di anggap dan tidak akan merubah apa yang diyakininya.Kepada para ulama, pemikir, ilmuan, negarawan agar mencermati ini dengan serius, bijak dan penuh keindahan. Jika kami mengatakan bahwa Ahmadiyah itu adalah Aliran yang keluar dari Islam bukan berarti kami mengatakan, hancurkan Ahmadiyah atau bunuh warga Ahmadiyah! Tidak!, Islam tidak memerintahkan membuat kerusakan dan kehancuran.Akan tetapi kami mengatakan Ahmadiyah keluar dari Islam ini termasuk kebenaran yang harus dihadirkan untuk menghindari tindak kekerasan dilapangan. Sebab kesesatan dan kekafiran Ahmadiyah itu adalah hakekat yang tidak bisa dipungkiri . Jika hal itu kita tutup-tutupi dengan 12 point diatas dengan tujuan untuk menciptakan keamanan, maka tidaklah akan terwujud sebuah keamanan. Sebab kedustaan 12 point tersebut akan terus terungkap dan bersama itu juga akan muncul kegaduhan lagi.Justru jika kita ingin menciptakan keindahan, keamanan di Indonesia maka keputusan pengkafiran dan mengeluarkan Ahmadiyah dari keompok kaum muslimin adalah satu satunya jalan yang harus di ambil. Sebab hakekat ini tetap tidak bisa ditutup-tutupi karena apa yang ada didalam ajaran Ahmadiyah sangat jelas jauh keluar dari aqidah Islam seperti yang akan kami urai didalam irama menjelaskan kedustaan point-point yang dipaparkan Pimpinan Jemaat Ahmadiyah tersebut. Dari situlah kemudian bisa disimpukan, ternyata ahmadiah bukan saja sesat akan tetapi telah keluar dari Islam. Kemudian setelah kita vonis Ahmadiyah dengan vonis kafir baru kemudian kita mencari solusi untuk menyikapi Ahmadiyah yang keluar dari Islam dengan bijak. Inilah yang perlu kami tegaskan . Jangan kita membohongi orang awam dengan mentutup-tutupi hakekat keberadaan ahmadiyah demi menjaga dan mempertahankan kaum minoritas ahmadiyah(tanpa disadari bahwa cara ini disisi lain telah melukai kaum mayoritas).Membohongi ummat bukan sebuah solusi bahkan justru dengan cara seperti, itu akan menambah keruh suasana dan memperpanjang permasalahan.Uraian ringkas dusta AhmadiyahMaka berikut ini kami akan mencoba menurai satu persatu 12 point dusta Pimpinan Jemaat Ahmadiyah. 1. Kami warga jemaat Ahmadiyah sejak semula meyakini dan mengucapkan dua kalimah syahadat sebagaimana yang diajarkan oleh Yang Mulia Nabi Muhammad Rasulullah SAW yaitu, Asyhadu an laa ilaaha illa Allahu wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah, Artinya Aku brsaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi nabi Muhammad adalah rasulullah. Kami katakan ; Benar itu adalah syahadatnya orang Ahmadiyah, akan tetapi ada keyakinan Ahmadiyah yang lebih dari syahadat tersebut. Disebutkan didalam “tuhfatunnadwah” karangan Mirza Ghulam Ahmad bahwa ”setiap muslim yg telah sampai padanya seruanku biarpun dia disebut muslim akan tetapi tidak menganggapku, tidak menyerahkan permasalah hukumnya kepadaku, tidak beriman kapadaku(mirza hulam ahmad) sebagai Al-masih yg dijanjikan dan tidak mengakui bahwa wahyuku adalah dari Allah maka dia berhak mendapatkan siksa dari langit. (tuhfatunnadwa hal:4). Disebutkan juga di “Hujjatullah”, ceramah Mirza yang pernah disampaikan di lahur bisa dilihat dikitab “ Annubuah fil islam” kumpulan Muhammad Ali allahuri , di situ di sebutkan bahwa” setiap orang laki-laki yg tidak beriman kepada almasih almau’ud( yakni Mirza ghulam ahmad)atau tidak merasa perlu beriman kepadnya maka sungguh dia telah bodoh kepada hakekat Islam dan bodoh kepada hakekat tujuan kenabian dan risalah dan tidak bisa mungkin dia disebut sebagai seorang muslim yg benar” (Annubuah fil islam/214) Kemudian disebutkan juga ungkapan Mirza Ghulam Ahmad di kitab “ Kalimatulfasli” kumpulan Basyiruddin mahmud Ahmad (kholifah mirza yang ke-2) .Disitu disebutkan; setiap orang yg tidak mengikutimu (mirza ghulam ahmad) tetapi tidak mengikuti baiatmu maka dia tetap masih di anggap melanggar Allah dan Rasulnya dan dia adalah termasuk ahli neraka.(Kalimatulfasli 129).Kemudian di sebutkan lagi bahwa; setelah menjadi jelas bahwasannya tidak ada kesalamatan kecuali dengan iman kepada Al-Masih Al-Mau’ud yang dijanjikan (yakni mirza ghulam ahmad). Lalu setelah itu semua tidak ada gunanya berusaha untuk menganggap kebenaran Islam selain Islam Ahmadiyah, .(Kalimatulfasli 129). Disebutkan lagi bahwa; mirza di saat ia menyeru kepada selain Ahmadiyah dengan sebutan kaum muslimin, makna sesungguhnya adalah bukan karena mereka kaum muslimin akan tetapi agar mereka memeluk agam Islam (Islam Ahmadiyah). Sebab mereka sesungguhnya orang yg belum beriman karena mereka belum mengimani mirza. .(Kalimatulfasli 129).Kemudian di sebutkan lagi dalam “Miratu Sidqi” karya Basyiruddin Mahmud ahmad “ Semua kaum muslimin yg tidak bergabung dalam membaiat almasih almau’ud (yakni Mirza Ghulam Ahmad) maka mereka semua adalah orang-orang kafir yang keluar dari islam” (Miratu Sidqi /25)Didalam Kalimatul Fasli karya Basyiruddin Mahmud disebutkan “ setiap laki-laki yg beriman kepada Musa dan tidak beriman kepada Isa, atau beriman kepada Isa dan tidak beriman kepada Muhammad, atau beriman kepada Muhammad lalu tidak beriman kepada Mirza Ghulam Ahmad maka bukan saja dia disebut sebagai orang kafir akan tetapi sungguh dia telah tenggelam dalam kekafiran dan keluar dari Islam” (Kalimatul Fasli/110). Dari keterangan ini sangat mudah bagi orang yang kecerdasanya amat rendah sekalipun akan tahu bahwa point pertama yang di ajukan Pimpinan Jemaat Ahmadiah adalah dusta. Ahmadiyah tidak sekedar mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi yang mendapatkan wahyu akan tetapi lebih dari itu Ahmadiyah telah menganggap orang yang tidak mengakui mirza Ghulam ahmad sebagai nabi yang mendapatkan wahyu adalah orang kafir dan bukan kelompok kaum muslimin. Sadarlah wahai kaum mulimin khususnya yang tidak mendukung pembubaran Ahmadiyah, sampai kapanpun Anda adalah tetap kafir dan penghuni neraka menurut Ahmadiyah. Karena hal itu telah di ucapkan oleh sang nabi palsu Mirza yang sekaligus diimani oleh kholifah dan pengikutnya. Dan hal ini tidak akan berubah kecuali Pimpinan Jemaat Ahmadiyah Jakarta yang merubah dan menganggap dirinya sebagai nabi palsu lagi yang mendapat wahyu dusta yang berbeda dengan wahyu dusta mirza.2. Kemudian point yg ke 2. Sejak semula kami warga jemaah Ahmadiyah meyakini bahwa Rasulullah adalah Khatamun Nabiyyin (nabi penutup). Tidak kami pungkiri bahwa Ahmadiyyah mengakui Nabi Muhammad sebagai Khotamin Nabiyyin. Akan tetapi yang kami permasalahkan adalah makna Khotamin nabiyyin yang di datangkan oleh Mirza Ghulam Ahmad. Hal itulah yang harus diperhatikan dan cermati. Jangan sampai kita mau-mau saja menerima point itu mentah-mentah seperti orang tolol yang tidak bisa berpikir dan mudah dibohongi. Tanyakan makna Khotamin Nabiyyin kepada mereka agar mau menjelaskan dengan jujur. Jika mereka tidak mau jujur mari kita mencari sendiri keterangan tentang ini.Khotamun nabiyyin yang difahami oleh kaum muslimin sesuai yang di ajarkan oleh Rasulullah SAW adalah bahwa nabi Muhammad adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi lagi setelah beliau. Sudah menjadi kesepakatan [ijma] ulama bahwa yang mengatakan ada nabi setelah nabi Muhammad adalah keluar dari Islam. Aka tetapi apa yang ada didalam keyakinan Ahmadiyah sangatlah bertentangan dengan keyakinan kaum muslimin.Mari kita lihat di sebuah buku yang di tulis oleh seorang ahmadiyah bernama Drs Abdurrozzaq, yang di terbitkan oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesi dan telah diperiksa oleh Dewan naskah Jemaat Ahmadiyah Indonesia SK. Dewan naskah No. 001/15. 01.2008 yang berjudul Wahyu Ilahi sangat jelas disebutkan disitu pengukuhan kenabian mirza dengan wahyunya.Disebutkan dalam buku tersebut." Contoh wahyu kepada pendiri ahmadiyah. Wahyu allah yang di turunkan kepada pendiri ahmadiyah begitu banyak tersebar disekitar 80 buku karya beliau.Kemudian setelah 27 tahun beliau 'alaihissalam wafat,wahyu-wahyu tersebut dihimpun dalam satu buku yang diberi nama "Tadzkirah"yang dicetak pada tahun 1935 pada masa kholifatul masih tsani,hadhrat Mirza Basyirudin Mahmud Ahmad Rodhiyallohu 'anhu…..berikut ini diantara contoh wahyu yang telah diterima pendiri ahmadiyah,hadhrat mirza ghulam ahmad,imam mahdi dan Al-masih almauud alaihisssalam yang kebenaranya dapat kita saksikan..يا أحمد فاضت الرحمة على شفتيك-إنك بأعيننا-يرفع الله ذكرك ويتم نعمته عليك في الدنياوالأخرةWahai ahmad,rahmat itu telah melompah pada kedua bibir engkau,sesungguhnya engkau berada pada pengawasan kami;Allah meninggikan sebutan nama engkau serta Dia menyempernakan nikmat-Nya kepada engkau didunia dan di akhirat[(tadzkirah hal 49)wahyu ilahi .17]]Di dalam kitab Al Malfudhot Al Ahmadiyyah kumpulannya Mandhur ilahi Al Qodyani, disitu disebutkan bahwa; Mirza berkata didalam permasalah khotamin Nabiyyin . Yang dimaksud dengan khotamin nabiyyin sesungguhnya tidak mungkin benar sekarang ini ada Nubuwwah (kenabian) manapun kecuali dengan stempelnya Nabi Muhammad seperti halnya tidak ada kertas yang bisa dipercayai yang bisa dianggap kecuali yang sudah distempel. Begitupun setiap kenabiyan yang tidak distempel dengan stempel Nabi Muhammad maka tidak benar (Al Malfudhot Al Ahmadiyyah 5/290).Itulah muqoddimah mirza untuk mengatakan dirinya sebagai nabi yang telah dapat setempel dari Nai Muhammad.Jadi ahmadiyah memang benar mengakui nabi Muhammad sebagai khotamunnabiyyin akan tetapi makna khotamunnabiyyin yang telah disalah artikan oleh pendiri Ahmadiyah inilah yang kita permasalahkan.Bisa dilihat dalam Irsyadat Mirza Ghulam ahmad, disitu disebutkan; termasuk hikmah Allah SWT dan kelembutan Allah kepada umat Nabi Muhammad untuk mengangkat kalimat Nubuwwah selama 13 abad setelah turunnya Nabi Muhammad. Hal dekian itu untuk menyerpunakan keutamaan keagungan kenabiyannya , kemudian setelah keagungan Islam ini mulai berkurang maka saat itu umat ini butuh kepada orang-orang yang mendapatkan gelar nabi untuk menyempurnakan silisilah kenabiyan. Dan kalimat nabi ini hanyalah untuk Al Masih Al Mau'ud ( mirza) di akhir zaman.(jaridatul hukmi 17/4193) . Ini adalah pengakuan Mirza yang sangat jelas bahwa dirinya adalah Nabi yang mendapatkan wahyu. Jika pengakuan seperti ini bukanlah kekafiran lalu seperti apa kekafiran itu. Dan kira-kira apa masih kurang jelas dusta Ahmadiah dalam point yang kedua ini?.Jangan tertipu dengan beberapa tulisan yang di tulis oleh pengikut Ahmadiyah yang sesaat mengatakan Mirza itu sebagai mursyid, sesaat sebagai penerima ilham, sesaat sebagai nabi pembawa kabar gembira dan bukan Syariah baru,sesaat mengatakan sebagai utusan seperti nabi-nabi yang lainya.Sesaat mengatakan dirinya Nabi Isa .sesaat mengatakan dirinya adalah nabi Muhammad yang hadir kembali.Dan memang begitulah pengakuan sang pendusta Mirza yang mudah dipercaya oleh orang-orang yang tidak berfikir. Dan jika Jemaat ahmadiyah mau jujur dan memang sama dengan kita maka point tersebut di atas seharusnya bunyinya seperti in,Sejak semula kami warga jemaah Ahmadiyah meyakini bahwa Rasulullah adalah Khatamun Nabiyyin (nabi penutup) dan mirza bukanlah seorang nabi. Karena disinilah letak inti permasalahan Ahmadiyah.3. Kemudian point yang ketiga Diantara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang Guru, Mursyid pembawa berita gembira dan peringatan serta pengemban mubasyirot, pendiri dan pemimpin jemaat Ahmadiyah yang bertugas memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.Dari 12 point yang di ajukan,semua mengarah kepada pengkelabuhan aqidah khususnya masalah kenabian. Termasuk point yang ke-3 ini sangat jelas pengkelabuhan keyakinan mereka tentang kenabian Mirza. Tersurat dalam point ini seolah-olah mereka tidak meyakini Mirza sebagai nabi agar tetap dianggap sama dengan kaum muslimin. Dan memang siapun boleh menganggap seseorang sebagai guru,mursyid atau murobbi asalkan jangan menganggapnya sebagai nabi. Akan tetapi yang kita permasalahkan dengan Ahmadiyah adalah di ujung pengakuan mereka tentang Mirza (dan itu disembunyikan dengan sengaja dan dusta dari tek point ke 3) yaitu pengangkatan Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi. Sungguh bagi orang yang tahu Ahmadiyah kedustaan Amadiyah pada point ini tidaklah tersembunyi.(lihat jawaban kami untuk point-point dusta Ahmadiyah yang sebaelumnya!).Jika Ahmadih di Indonesia memang mau jujur dan kebaradaan merka tidak berbeda dengan kita maka seharusnya point itu berbunyi,Diantara keyakinan kami bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang Guru, Mursyid pembawa berita gembira dan peringatan serta pengemban mubasyirot, pendiri dan pemimpin jemaat Ahmadiyah yang bertugas memperkuat dakwah dan syiar Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mirza bukanlah seorang nabi.Karena disinilah letak perbedaan prinsip Ahmadiyah dengan kaum muslimin.4. Kemudian point yang keempat ,Untuk memperjelas bahwa kata Rasulullah dalam 10 syarat bai’at yang diharus dibaca oleh setiap jemaat Ahmadiyah bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW, maka kami mencantumkan kata Muhammad didepan kata Rasulullah.Kami katakan,inipun masih tidak bisa menyelamatkan Mirza Ghulam Ahmad dari kekafiran. Point ini akan semakin jelas membongkar borok dan dusta Ahmadiyah. Karena nabi palsu ini suka bingung hingga sesaat menyebutnya sebagai almasih yang dijanjikan, sesaat mengaku sebagi nabi Muhammad yang hadir kembali seperti disebutkan didalam "jaridatulfadhli" Mirza berkata "yang dimaksud dengan Muhammad dalam ayat , muhammadurrosulullahi … adalah aku ".(jaridatulfadhli 15 juli 1951) Jika yang mengucapkan point ini seorang muslim memang sangat jelas maknanya. Akan tetapi jika yang mengucapkan Point ini adalah orang-orang Ahmadiyah maka hal ini menjadi tidak jelas. Artinya, tidak jelas mengakui nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dan tidak ada nabi setelah itu. Juga tidak jelas kalau mereka masih meyakini mirza sebagai nabi. Ketidak jelasan inilah fitnah dan penipuan halus. Disatu sisi mereka masih mengakui mirza sebagai nabi disisi lain ingin mengkelabui kaum muslimin agar masih dianggap sebagai kaum muslimin. Mereka perlu membuat point semacam ini karena mereka sadar bahwa mereka memang kafir menurut kaum muslimin dengan keyakinan mereka tentang kenabian Mirza.Padahal kalau Ahmadiyah mau jujur dan memang sama dengan kita point seharusnya bunyinya seperti ini, Untuk memperjelas bahwa kata Rasulullah dalam 10 syarat bai’at yang diharus dibaca oleh setiap jemaat Ahmadiyah bahwa yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW, maka kami mencantumkan kata Muhammad didepan kata Rasulullah dan mirza bukanlah seorang nabi.Sebab masalah kenabiyan Mirza inilah yang menjadikan Ahmadiyah beda dengan kaum muslimin.5. Kemudian point yang kelima , Kemudian Jemaat Ahmadiyah menyakini :a. Tidak ada wahyu, syariat setelah Al Qur’anul Karim yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAWb. Al Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad Rasulullah Saw adalah sumber ajaran Islam yang kami pedomani.Betul mereka menyakini bahwa Al Qur'an-nya sama seperti yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan menjadikan Al Qur'an dan sunnah Nabi sebagai sumber ajaran Islam. Akan tetapi disini Ahmadiyah memberikan penambahan dan penafsiran sendiri yang merusak Alquran dan Sunnah Nabi dan mengatakan Mirza Ghulam Ahmad juga membawa wahyu yang menandingi Al Qur'an dan Sunnah Nabi. Ini bisa kita lihat di Tadzkiroh yang terdapat banyak ayat-ayat Al Qur'an yang dirusak, dirubah ,dipalsukan dan didustakan oleh Mirza Ghulam Ahmad sendiri. Dan apa arti Sunnah Nabi jika ia tidak cocok lalu membuat hadits sendiri karena merasa kalau dia adalah nabi. Dan pengikutnyapun sama karena telah meyakini mirza sebagai nabi yang mendapatkan wahyu seperti nabi Muhammad SAW. Artinya pernyataan dalam point inipun semakin menjelaskan upaya pengkelabuadn dan penipuan ahmadiyah untuk berlidung disaat terdesak.seperti yang bisa kita lihat dalam kitab pegangan mereka yang bernama tadzkiroh. Lihat di tadzkiroh ya ahmadu barokallaho fiika,arrohmanu allamal quran…wahai ahmad(maksudnya adlah mirza) semoga Allah memberkatimu, Allah yang telah mengajarkan alquran…(tadzkirah /363) 6. Point yang kelima, Buku Tadzkiroh bukanlah kitab suci ahmadiyah, melainkan catatan pengalaman rohani hadrot mirza ghulam ahmad yang dikumpulkan dan dibukukan serta diberi nama Tadzkiroh oleh pengikutnya pada tahun 1935 yakni 2 tahun setelah beliau wafat (1908).Baik,marilah kita lihat di kitab Tadzkiroh perjalanan rohani Mirza,mari kita lihat di halaman pertma dalam buku perjalanan rohani mirza.disebutkan disitu tadzkirah adalah (wahyun muqoddas)wahyu suci. Dari sini sudah terlihat dusta Ahmadiyah. Merelka tidak mau mengatakan tadzkirah sebagai kitab suci akan tetapi mereka tidak ragu lagi untuk menyebutnyanya sebagai wahyu suci.Kemudian kita bisa masuk kehalaman lebih dalam lagi disitu disebutkan(pada suatu malam aku menulis sesuatu dan aku tertidur, kemudian aku melihat Rasulullah yang wajahnya seperti purnama lalu beliau mendekat kepadaku seolah beliau hendak memelukku dan menjadilah beliau orang yang memelukku, kemudian aku melihat cahaya memancar dari wajahnya lalu pindah kepadaku, aku melihat cahaya itu seperti cahaya yang bisa di indra, hingga aku yakini jika aku telah merasakanya dengan indraku dan bukan dengan mata jiwa (roh) kemudian aku tidak merasakan rosulullah terpisah dariku setelah memelukku dan tidak meninggalkanku, kemudian setelah beberapa hari dibukakan pintu ilham buatku dan Allah mengajakku bicara (turun wahyu) ya ahmadu barokallahu fiika, ma romaita idz romaita walakinnalloha roma ,arrohmanu allamalquran…wahai ahmad semoga Allah memberkatimu,sungguh tidaklah engkau melempar dengan sungguh disaat engkau melempar akan tetapi Allahlah yang melempar, Allah yang telah mengajarkan alquran…)…(tadzkirah/33)inna anzalnahu qoriiban minalqodiyani… sungguh aku telah menurunkanya di dekat kota qodiani …(tadzkirah/369)ya ahmadu yatimmu ismuka wala yatimmu ismi…wahai ahmad telah sempurna namamu dan tidak sempurna namaku.(tadzkirah/51) roaituni filmanami 'ainallahi watayaqqontu annani hua…aku melihat dalam mimpi diriku adalah wujud Allah, dan aku meyakini bahwa diriku adalah Dia (Allah).(tadzkirah/195) Kalau memang ini adalah catatan perjalanan rohani Mirza Ghulam Ahmad, siapa dari orang yang beriman yang mengakui perjalanan itu sebagai perjalanan rohani ahli iman?. Itu hanya sekedar contoh yang kami hadirkan akan tetapi kerusakan dan kekafiran Mirza Ghulam ahmad dalam tadzkirah teramat banyak untuk disebut. Disitu juga disebut pengakuan Mirza yang mendapatkan wahyu, mengaku Nabi, bertemu Jibril dan sebagainya yang sungguh sangat mengerikan bagi ahli iman .7. Adapun point ke tujuh dikatakan "Kami warga jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengkafirkan orang Islam diluar Ahmadiyah baik dengan kata-kata ataupun perbuatan"Ini adalah dusta yang luar biasa, lihat di Kalimatul Fasli karangannya Mirza Basyiruddin Mahmud ahmad “setiap laki-laki yg beriman kepada Musa dan tidak beriman kepada Isa, atau beriman kepada Isa dan tidak beriman kepada Muhammad atau beriman kepada Muhammad lalu tidak beriman kepada Mirza Ghulam Ahmad maka bukan saja dia disebut sebagai orang kafir akan tetapi sungguh dia telah tenggelam didalam kekafiran dan keluar dari Islam” (Kalimatul Fasli/110).. 8. Kemudian point ke delapan " Kami warga jemaat Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan menyebut masjid yang kami bangun dengan nama Masjid Ahmadiyah"Persolan nama Masjid tidaklah terlalu penting, akan tetapi hakekat aqidah yang membangun masjid dan memakmurkan masjid itulah yang perlu di cermati.9. Kemudian poin kesembilan" Kami menyatakan bahwa setiap masjid yang dibangun dan dikelola oleh jemaat ahmadiyah selalu terbuka untuk seluruh umat Islam dari golongan manapun".Persolan ini juga tidak terlalu penting sebab dibuka dan tidak sebuah masjid untuk kaum muslimin itu bukan permasalahan aqidah akan tetapi itu hanya permasalahan tanggung jawab terhadap masjib.Akan tetapi mari kita lihat dusta Ahmadiah dalam point ini. Kata Mirza Ghulam Ahmad, aku berkeyakinan bahwa siapapun yang sholat (bermakmum) dibelakang orang yang bukan dari golongan ahmadiyah maka kalau ia mati tidak boleh disholati sebab ia telah keluar dari kelompok ahmadiah (risalah mirza tulisan kholifah yang kedua mereka Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad dalam jaridatul fadl pada 12-4 1926).Membuka pintu Masjid tidak ada artinya jika hati dan keyakinan tetap mengatakan selain kelompoknya adalah bukan ahli Masjid.10 Dan untuk point 10.11 dan12 bukanlah persoalan yang penting untuk dijadikan dasar untuk menilai benar dan salahnya ajaran jemaat ahmadiyah .HIMBAUANSetelah ini semua,setelah kukuh keyakinan kita akan kekafiran jemaat ahmadiah marilah kita berlaku bijak dalam menyikapi mereka.Ketauhilah sungguh banyak dari mereka adalah orang-orang yang tertipu. Mari kita ajak mereka kembali kepada ajaran yang benar.Segeralah pemerintah menyelesaikan kaum minoritas ini dengan penuh bijak dan memperhatikan hati kaum mayoritas yang terkoyak-koyak oleh jemaat Ahmadiah.Dan keberadaan jemaat ahmadiah selamanya akan menyakiti kaum muslimin.Sebab mereka kemana-mana menggunakan nama kaum muslimin dan membawa ajaran kaum muslimin yang dipalsukan oleh mereka.Selagi jamaah ahmadiyah masih tetap dibiarkan dan di izinkan berkembang, bersama itu pula konflik semakin besar.Jadi Ahmadiyah harus dibubarkan demi keamanan dan ketentraman.Semoga Allah SWT menjaga iman kita semua! Wallahu 'alam bish showab.
Ditulis oleh:Buya YahyaDari Cirebon Pada; 21-4-2008 m

Senin, 20 April 2009

Sukses Dibangun Setiap Hari

Pernahkah kita membayangkan kita adalah orang yang paling beruntung dengan segala kesuksesan yang menaungi kita atau sepertinya kegagalan selalu datang silih berganti dan kita selalu mengeluh akan nasib kita yang selalu buruk. Kegagalan dan kesuksesan hanyalah sebuah pilihan dan hanya kitalah yang berhak untuk menentukan yang apa terbaik bagi kita.
Siapa yang ingin sukses?
Pengelola rubrik: Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.
Oleh: David Paulus
Kelihatannya adalah pertanyaan yang mudah dijawab tetapi sangat sukar dilaksanakan. Tetapi kenyataannya sebagian besar orang yang kita kenal dan orang-orang disekeliling kita hampir tidak pernah meraih kesuksesan. Mereka terus memimpikan dan membicarakannya tetapi kebanyakan dari mereka tidak serius menjalaninya. Sangat disayangkan, sebab sebagian besar orang atau bahkan kita tidak memahami akan arti sebuah kata ” Sukses”. Sukses bukanlah sebuah keberuntungan atau nasib yang telah ditakdirkan. Kita tidak bisa hanya datang untuk membeli sebuah nomor undian dan berharap nomor keberuntungan membuat kita menjadi seorang milyuner. Sukses juga bukan sesuatu yang kita peroleh di waktu-waktu keajaiban di dalam hidup kita, sukses bukanlah sebuah tujuan hidup tetapi melainkan tidak jauh dari sebuah gaya hidup kita, gaya dimana kita melakukannya setiap hari, dan satu-satunya cara untuk meraih sukses sejati adalah menerapkannya sepanjang hidup kita.Sebelum saya melanjutkan tentang bagaimana membuka ”Pintu Sukses” di dalam kehidupan kita melalui ”kunci” sukses yang harus kita pegang, ada baiknya saya terlebih dahulu menjelaskan apa arti kata ”Gagal” dan berikut fakta-faktanya. Kegagalan menurut Thomas Edison adalah: ”sesungguhnya masalah keegoisan saja. Orang-orang tidak bekerja keras karena, di dalam keegoisan mereka, mereka membayangkan mereka akan sukses tanpa melakukan usaha apa-apa. Kebanyakan orang percaya bahwa suatu hari mereka akan bangun dan menemukan diri mereka kaya. Sebetulnya, kepercayaan mereka baru benar separuhnya, sebab memang setiap hari mereka bangun”.Fakta selalu berbicara apa adanya, begitu juga, kenyataanya orang yang gagal selalu melakukan enam kebiasaan yang membuang-buang waktu dan akhirnya tanpa disadari terjadi berulang terus-menerus sepanjang hidupnya. Fakta pertama adalah masalah kemalasan. Malas adalah penyakit yang mudah menular, bahkan pada tingkatan yang kronis, penyakit malas bahkan dapat membahayakan jiwa orang tersebut dan orang-orang disekitarnya. Salah satu contoh bentuk kemalasan adalah waktu yang dipakai untuk tujuan yang tidak berguna dan bermanfaat bagi orang tersebut, bahkan bukan juga untuk beristirahat. Fakta kedua adalah masalah penundaan. Penundaan bagi segala sesuatu, sesungguhnya untuk masalah yang sepele, juga akan berkibat fatal bagi orang yang selalu menunda-nunda dan mengesampingkan hal-hal yang seharusnya bisa dikerjakan sekarang. Fakta yang ketiga adalah menyangkut masalah gangguan-gangguan yang selalu mengakibatkan waktu penting terbuang percuma untuk hal yang kecil dari masalah sepele, sehingga memperbesar pokok permasalahan yang utama. Fakta keempat, ketidaksabaran juga membuat manusia menjadi kurang teliti, kurang persiapan, ceroboh, atau keegoisan hati yang biasanya juga mengakibatkan kesalahan dalam penggunaan waktu. Fakta kelima, kepuasan sesaat, yang ternyata dapat mengakibatkan orang-orang menjadi sombong, terlena akan keberhasilannya sehingga kemalasan mulai mucul dan akhirnya membuat orang tersebut kembali jatuh dan harus memulai dari awal lagi. Fakta yang terakhir, dan juga yang paling menentukan keberhasilan dari seseorang kelak adalah tidak adanya sebuah perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam hidupnya. Rencana adalah sebuah pondasi dalam mebangun struktur kesuksesan, apabila rencana tersebut tidak disusun dengan baik dan dilaksanakan, maka kesuksesan dengan sendirinya juga tidak tercapai dengan maksimal. William A. Ward pernah mengatakan bahwa, ”Seseorang yang sukses adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengerjakannya. Seseorang yang gagal adalah orang yang memutuskan untuk sukses dan kemudian mengharapkannya. Seseorang yang memutuskan untuk gagal adalah orang yang gagal untuk memutuskan dan kemudian menunggu”. Dengan mengutip dari kata-kata bijak tersebut, saya menyimpulkan bahwa kegagalan terjadi karena tidak adanya etos kerja keras yang dibangun setiap hari dalam mencapai sebuah kesuksesan oleh seseorang. Ingat sebuah kalimat dari Soichiro Honda yang mengatakan ”Keberhasilan mengandung 99% kegagalan ”.Pribadi PositifDi samping fakta-fakta mengenai seputar kegagalan dan beberapa definisi arti kata gagal dari berbagai tokoh, saya juga mau menambahkan bahwa dari sebuah kegagalan, orang-orang untuk mau menjadi sukses harus mempunyai sikap dan pribadi yang positif dan juga mengenal tidak ada kata terlambat dan pantang menyerah. Oleh sebab itu saya akan mengulas dua sikap dan kepribadian tersebut melalui beberapa contoh pengalaman hidup dari orang-orang yang berpengaruh pada masa kesuksesan karir mereka.Sikap dan pribadi yang positif dalam arti kata yang sebenarnya adalah orang yang berani gagal, berjiwa besar, orang tersebut tidak pernah kehilangan semangat dan selalu mencoba untuk menolong dirinya sendiri dalam berbagai kesulitan. Untuk mengilustrasikan sebuah contoh orang yang berkepribadian positif dalam kehidupan yang nyata, saya akan menceritakan sebuah pengalaman hidup yang dirangkum dari seorang yang sangat terkenal, penemu ulung yang bahkan namanya akan dikenang sepanjang masa dalam dunia modern.Majalah Life menggelarinya manusia nomor satu di milenium kedua. Jumlah barang-barang yang berhasil diciptakannya membuat orang-orang terpana, sebanyak 1093 buah. Ia selalu mempatenkan penemuannya lebih banyak daripada siapa pun di dunia ini, kurang lebih satu kali setiap tahun selama enam puluh lima tahun berturut-turut. Namanya adalah Thomas Alpha Edison. Banyak orang yang mengakui kemampuan Edison sebagai seorang yang berkreatifitas tinggi dan sangat jenius. Akan tetapi ia menamakannya sebagai buah dari hasil kerja keras. Baginya jenius adalah sembilan puluh sembilan persen dedikasi dan satu persen inspirasi. Selain dedikasi yang tinggi, sikap positif akan sebuah persoalan yang dimilikinya juga menentukan kesuksesan Edison.Edison adalah seorang optimis yang bisa melihat hal yang terbaik di dalam segala sesuatu. Katanya, ”Jika kita melakukan semua hal yang bisa kita lakukan, kita akan membuat diri kita luar biasa”. Ketika membutuhkan sepuluh ribu kali percobaan untuk mencari bahan yang paling tepat untuk membuat bohlam lampu, Edison tidak memandangnya sebagai kegagalan. Ia selalu mengumpulkan informasi dan mencari solusi yang terbaik dalam memecahkan permasalahannya. Keyakinan dan dedikasi yang sangat tinggi dapat disimpulkan dalam pernyataannya sendiri, ”Kebanyakan dari hidup yang gagal adalah orang-orang yang tidak menyadari seberapa dekatnya mereka pada kesuksesan pada saat mereka menyerah”.Mungkin peristiwa yang paling mencatat sikap positif dan berjiwa besar dari seorang Edison berasal dari bagaimana ia memandang suatu kejadian tragis pada saat umurnya mencapai enam puluh tahun. Laboratorium yang terkenal di seluruh dunia yang dinamakan ”Kompleks Ide”, dengan empat belas bangunan yang dibangunnya di West Orange, New Jersey, terbakar habis pada bulan Desember 1914. Bangunan utamanya sangat megah dan berukuran tiga kali lebih besar dari lapangan sepakbola, dari sanalah Edison dan para anak buahnya menciptakan penemuan baru, memproduksi barang-barang dan mengembangkan prototipe. Bangunan tersebut menjadi model bagi pusat penelitian dan produksi modern terbesar di Amerika Serikat. Pada saat berdiri di luar dan menyaksikan kobaran api melahap laboratorium favoritnya, puluhan saksi mata melihat Edison berkata, ”Nak, jemputlah ibumu. Ia tidak akan pernah melihat api sebesar ini lagi”.Lebih lanjut, kebanyakan orang akan hancur oleh insiden ini tetapi bukan untuk Edison. ”Aku berumur enam puluh tujuh”, katanya setelah tragedi tersebut, ”tapi belum terlalu tua untuk memulai yang baru. Aku telah melalui banyak peristiwa seperti ini”. Edison membangun lab-nya kembali, dan tetap bekerja selama tujuh belas tahun berikutnya. Ia meninggal pada usia delapan puluh empat tahun. Jika Edison bukanlah merupakan pribadi yang positif, ia tidak akan pernah meraih kesuksesannya sebagai penemu. Jika anda melihat orang-orang di berbagai profesi mereka yang berhasil meraih kesuksesan dalam bentuk apapun, anda akan menemukan bahwa mereka hampir selalu memiliki pandangan positif terhadap kehidupannya.Pernahkah kita merasa telah tua dalam menggapai cita-cita, atau kita merasa sudah terlambat untuk menjadi orang yang sukses dikarenakan oleh umur yang sudah lanjut, nasib yang buruk dan tidak pernah membaik, atau kita sangat trauma akan kegagalan yang akan berulang apabila kita mencoba sesuatu yang baru. Apabila kita mengalami hal tersebut, yakinlah bahwa Anda tidak sendirian di dalam kehidupan yang beraneka ragam ini. Banyak orang-orang di sekitar kita merasa waktu mereka sudah terbuang percuma pada masa mudanya, sehingga di saat senja, bagi mereka tidak ada gunanya lagi untuk berjuang atau sedikitnya mencoba hal-hal yang baru meskipun hal tersebut dapat mengakibatkan sikap yang positif bagi mereka sendiri. Kata-kata terlambat sudah sangat mengakar dan tertanam dalam alam pikiran mereka, sehingga mereka akan semakin jatuh lagi kedalam penderitaan dan akan selalu mengingat dan menyesalkan masa muda mereka yang diisi oleh segala hal yang tidak bermanfaat. Akibat lebih lanjut adalah timbulnya depresi, saling menyalahkan, rendah diri, malas, atau bahkan tindakan krimal akan terjadi apabila sifat dan sikapnya sudah tidak terkontrol lagi.Tak Ada Kata TerlambatApabila Anda mengenal Ray Kroc dengan bisnis waralabanya yang sangat terkenal, McDonalds, kemudian penulis Joseph Conrad dengan cerita-cerita yang mengagumkan di berbagai novelnya yang laris, dan seniwati ”Grandma” Moses yang mulai melukis pada saat berumur tujuh puluh lima tahun dan menikmati dua puluh enam tahun kesuksesan karir di penghujung hidupnya, maka Anda akan mulai berpikir lebih jernih lagi apabila anda merasa sudah terlambat dalam mendapatkan kesuksesan dan cita-cita dalam hidup anda ini. Sependapat dengan Robert Strauss yang mengatakan, ”Sukses memiliki sedikit kemiripan dengan bergulat dengan seekor gorila. Anda berhenti bukan pada saat anda lelah melainkan anda berhenti pada saat gorilanya lelah”, maka Ray Kroc, Joseph Conrad, hingga ”Grandma” Moses pun juga berbuat demikian di dalam karir kesuksesan mereka. Ray Kroc, pengusaha restoran makanan saji cepat yang mendunia, McDonalds, lebih dari setengah masa hidupnya berada dalam garis kemiskinan. Ray Kroc adalah seorang salesman dari berbagai produk yang telah dijajakan, tetapi selalu hidup pas-pasan. Setelah bosan menjalani profesi salesman dan sempat menganggur, dia mulai merintis usaha restoran hamburger pada usia lebih dari lima puluh tahun. Dia mengumpulkan seluruh uangnya untuk menyewa sebuah kios yang kemudian dijadikan restoran fastfood dan dinamakan McDonalds yang khusus menyajikan hamburger, hotdog, dan french fries. Kini dengan berbagai strategi manajemen yang handal McDonalds tumbuh berkembang menjadi sebuah restoran fastfood terbesar di dunia dengan memiliki puluhan ribu franchise yang tersebar di hampir seluruh negara di dunia. Ray Kroc mungkin tidak akan pernah bercita-cita dan berpikir restorannya suatu saat dapat menjadi sebesar ini, akan tetapi pelajaran yang berharga dan menarik dapat dipetik dari tidak adanya kata terlambat dan ketekunan untuk terus berusaha yang membuat Ray Kroc di usia senjanya yang masih menuai kesuksesan karir. Oleh sebab itu, kejarlah impian anda, tidak peduli betapa pun jauh kelihatannya.Proses PanjangSetelah mempelajari berbagai pengalaman menarik dari berbagai tokoh masyarakat akan kegagalan dan kesuksesan karir yang didukung oleh kepribadian mereka yang positif, maka saya akan mencoba mengenalkan beberapa ”kunci-kunci” sukses untuk membuka gerbang kesuksesan dalam kehidupan kita. Kunci-kunci sukses tersebut terdiri dari; kunci pertama: sukses bukanlah tujuan untuk dicapai melainkan sebuah proses panjang yang harus diterapkan terus-menerus setiap harinya. Banyak orang-orang beranggapan bahwa tolak ukur sebuah kesuksesan ditentukan oleh materi atau uang yang dimiliki, jabatan yang diraih ataupun dilihat dari kemenangan yang didapat. Tetapi sukses bukanlah semua hal yang diatas, melainkan sebuah proses hidup yang kita jalani setiap hari untuk mengetahui tujuan hidup kita, membantu sesama dan bertumbuh menuju potesi maksimum kita. Kunci kedua adalah kita harus memahami bahwa Tuhan yang menciptakan kita, jadi sewaktu kita berada di dalam dunia ini kita mempunyai hak untuk menjadi seorang pencipta (co-creator) sama halnya seperti Tuhan, sang pencipta. Thomas Edison adalah salah seorang sang pencipta handal. Seniman seperti para musisi, pelukis, novelis dan yang lainnya juga dapat disebut sebagai pencipta, namun dalam konteks dan tujuan yang berbeda. Tugas mulia pencipta bukanlah hanya sekedar mencari popularitas ataupun materi belaka, namun lebih dari itu, yaitu membantu dan berbagi rasa dengan orang-orang di sekitar kita dengan tujuan mendapatkan dan menjalani hidup yang lebih baik.Kunci ketiga menyatakan, bahwa kita harus melayani orang lain seperti halnya kita melayani diri sendiri. Martin Luther King Jr. pernah berkata, ” Semua orang bisa menjadi hebat… Sebab setiap orang bisa melayani. Kita tidak harus memiliki gelar sarjana untuk melayani. Kita tidak harus memiliki bahasa atau kondisi yang baik untuk melayani. Kita hanya perlu hati yang penuh dengan anugerah. Jiwa digerakkan oleh kasih”. Kunci yang keempat mengajak kita untuk menggunakan seluruh kemampuan maksimal kita untuk menggapai impian dan kesuksesan. John C. Maxwell memberikan sebuah contoh, ”Sarasate, pemain biola terbesar di abad sembilan belas dari Spanyol, pernah digelari pemain jenius oleh para kritikus musik. Menanggapinya, Sarasate menjawab, ”Saya? Jenius? Selama tiga puluh tujuh tahun saya berlatih empat belas jam sehari, dan baru sekarang mereka mengatakan saya jenius?” Contoh tersebut menjelaskan bahwa tanpa memberikan usaha yang maksimal kita juga akan mendapatkan hasil yang kurang maksimal pula.Selanjutnya kunci sukses yang kelima dan yang terakhir adalah menganjurkan kita semua untuk berimajinasi dan bermimpi setiap hari. Salah satu dari pemimpi terbesar abad dua puluh adalah Walt Disney. Seseorang yang pertama kali menciptakan film kartun bersuara, berwarna, dan film kartun versi layar lebar pastilah adalah seseorang yang memiliki visi. Dan buah mahakarya dari visi dan impian Walt Disney adalah Disneyland dan Walt Disney World ketika suatu kali berjalan di tengah taman dalam suasana karnaval. Mimpi itu indah dan mempunyai kekuatan seperti yang dikutip dari kata-kata Stella Stuart bahwa, ”Bermimpilah setiap hari karena di belakangku ada kekuatan tak terbatas, di depanku ada kemungkinan tak berakhir, di sekelilingku ada kesempatan tak terhitung. Mengapa aku harus takut?”Enam LangkahSetelah kita berhasil menemukan dan mengetahui kunci-kunci sukses tersebut diatas, maka untuk membuka sebuah gerbang kesuksesan, ada enam langkah yang harus anda persiapkan dalam menuju kesuksesan tersebut. Enam diantaranya adalah, pertama-tama buatlah komitmen untuk bertumbuh setiap hari. Satu dari kesalahan terbesar yang orang buat adalah memiliki fokus yang salah. Sukses bukan datang dari membeli, meraih, atau memperoleh sesuatu, melainkan datang sebagai hasil dari pertumbuhan. Jika kita membuat sasaran untuk bertumbuh sedikit setiap hari, maka tak lama kemudian anda akan mulai melihat hasil yang positif di dalam kehidupan kita. Langkah kedua adalah menghargai proses lebih dari peristiwa yang terjadi. Peristiwa dalam suatu kurun waktu tertentu memang baik untuk diambil sebagai sumber pengambilan keputusan, akan tetapi proses perubahan dan pertumbuhan memiliki nilai yang abadi. Jika kita ingin naik ke tingkat kehidupan yang lebih baik, bertekadlah untuk terus-menerus memperbaiki diri kita.Langkah ketiga menganjurkan kita untuk tidak menunggu inspirasi. Salah satu contoh pemain bola basket NBA yang terkenal, Jerry West pernah berujar, ”Anda tidak dapat melakukan banyak hal di hidup anda, jika anda hanya bekerja di hari-hari yang anda rasakan baik”. Orang-orang menjadi sukses karena mereka memotivasi diri dan memberikan yang terbaik dari hidup mereka. Maka untuk menjadi sukses, berjuanglah.Bersedia mengorbankan kesenangan demi kesempatan adalah pedoman pada langkah keempat. Untuk menjadi sukses, ada prinsip yang mengatakan bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian. Prinsip ini sangat tepat, dimana kadang kala kita melihat kesempatan hanya datang sekali saja dan di waktu yang sangat terbatas. Oleh sebab itu, hargailah waktu dengan pikiran-pikiran yang positif dan beristirahatlah apabila kita membutuhkannya. Sebab tanpa istirahat, seseorang tidak dapat bekerja. Tanpa bekerja, istirahat itu tidak memberikan manfaat apa-apa bagi kita.Urutkan prioritas adalah langkah kelima menuju kesuksesan dalam kehidupan kita sehari-hari. Satu kesamaan yang dimiliki semua orang sukses adalah mereka menguasai kemampuan dalam mengorganisasi manajemen waktu. Bahkan yang paling utama, mereka dapat mengorganisasi diri mereka sendiri. Sebab ”Hidup itu seperti naik taksi, entah anda sedang berjalan ke suatu tempat atau tidak, argonya tetap berjalan”, menurut penuturan dari John C. Maxwell. Ada beberapa cara untuk membuat waktu-waktu kita tidak terbuang dengan percuma, beberapa diantaranya adalah; lakukanlah hal-hal yang selalu ingin kita lakukan, hal-hal yang menaikkan tujuan hidup kita secara menyeluruh, hal-hal yang orang lain katakan tidak bisa terlaksana, hal-hal yang memanfaatkan kreatifitas dan hal-hal yang menolong kita untuk tumbuh mencapai potensi maksimal.Langkah yang keenam dan merupakan langkah terakhir dalam menuju kesuksesan adalah memiliki impian yang besar. Memang kita tidak perlu membayar apa-apa untuk memimpikan hal-hal yang menakjubkan yang ingin anda capai, tetapi lakukanlah dari sekedar mengkhayal. Robert J. Kriegel dan Louis Patler, penulis buku If It Ain’t Broke, Break It, mengungkapkan, ”Kita tidak memiliki acuan pasti mengenai sejauh mana keterbatasan manusia itu. Semua tes, stopwatch, dan garis finish tidak dapat mengukur potensi manusia. Ketika seseorang mengejar impiannya, mereka jauh melampaui apa yang kelihatannya menjadi keterbatasan mereka. Potensi yang ada di dalam kita tidak terbatas dan masih banyak yang belum dijelajahi. Saat mana kita memikirkan keterbatasan, kita sedang menciptakannya”. Mimpi dan potensi yang kuat untuk merealisasikan mimpi tersebutlah yang membuat manusia pertama kali dapat mendarat di bulan, membuat rudal nuklir, dan menciptakan penemuan-penemuan penting lainnya untuk kehidupan manusia yang lebih baik.Setelah kita menerapkan langkah-langkah menuju gerbang kesuksesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari, perkenankanlah saya menyampaikan beberapa fakta mengenai kesuksesan yang akan kita raih setiap hari di kehidupan kita. Untuk menjadi sukses, kita tidak perlu beruntung atau kaya akan materi. Tetapi kita perlu mengetahui hal-hal penting ini. Pertama, kita adalah apa yang kita lakukan sehari-hari. Kedua, mula-mula biasakanlah membentuk kebiasaan, kemudian hari kebiasaan itu akan membentuk dan membantu kita mencapai keinginan kita. Ketiga, camkanlah bahwa membentuk kebiasaan sukses adalah semudah membangun kebiasaan gagal. n

Minggu, 19 April 2009

Merketing bukan Sales

marketing yg sukses ...
apa pengertian marketing bagi anda ?karena banyak yg punya persepsi marketing = salesapakah anda berpikiran seperti itu ?marketing dan sales itu jalan bersamaan , tapi ada perbedaan.marketing lebih ke arah strategi untuk memberikan informasi produk , menanamkan image produk kepada calon customernya.seperti : bagaimana membuat iklan yg bagus dan gampang di kenali oleh pembaca iklan itubagaimana supaya image produknya gampang di kenal masyarakat." apapun makanannya, minumnya tetap...................................... teh botol"sales itu adalah yg pelaksana di lapangan.. yg datang dari toko ke toko, baik yg modern market, maupun yg tradisional market , untuk mencari order/pesanan barang..dan bagi banyak perusahaan2, yg menggabungkan marketing & sales ke dalam 1 tugas.. jadi orang tersebut sebagai marketing yg meberikan penjelasan produk dan juga yang mencari order...
jadi untuk menjadi sales yg sukses tentunya anda perlu :
1. menyukai tantangan
2. rajin bertemu prospek
3. mengenal produk knowledge dengan baik beserta aplikasinya.
4. mempunyai banyak referensi
5. berteman dengan prospek.
6. service yang bagus

Kamis, 22 Januari 2009

Seputar "Muludan"
















Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW bermula pada masa pemerintahan Bani Taimiyah, kemudian dilanjuti pada masa pemerintahan Khalifah Bani Abbas oleh penguasa Al Haramain (dua tanah suci, Mekah dan Madinah) Sultan Salahuddin Al Ayyubi (Soultan Saladin). Salahuddin memerintah para tahun 1174-1193 M atau 570-590 H pada Dinasti Bani Ayyub, setingkat Gubernur dengan pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Perintah merayakan Maulid ini disampaikan pertama kali pada musim Haji 579 H (1183 Masehi). Sebagai penguasa dua tanah suci kala itu, atas persetujuan Khalifah Bani Abbas di Baghdad, Sultan mengimbau agar seluruh jamaah haji seluruh dunia jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera mensosialisasikan kepada masyarakat Islam dimana saja berada. Maksud Sultan Salahuddin merayakan tradisi ini selain bentuk cintanya pada Rasul juga sebagai cara membangkitkan semangat juang umat Islam yang kala itu kehilangan semangat juang dan persaudaraan ukhuwah ketika terjadi perang salib.Salahuddin ditentang oleh para ulama. Sebab sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut ajaran agama cuma ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi Salahuddin kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang. Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada peringatan Maulid Nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 H) adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin. Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja`far Al-Barzanji. Karyanya yang dikenal sebagai Kitab Barzanji sampai sekarang sering dibaca masyarakat di kampung-kampung pada peringatan Maulid Nabi.Penyair Ahmad Syauqi menggambarkan kelahiran Nabi Mulia itu dalam syairnya yang indah:“Telah dilahirkan seorang Nabi, alam pun bercahaya, sang waktu pun tersenyum dan memuji”.Tradisi Maulid Nabi di Tanah JawaBagi sebagian orang Islam tradisi merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan sebagai salah satu bentuk pengejewantahan rasa cinta umat kepada Rasul Nya. Di tanah Jawa sendiri tradisi ini telah ada sejak zaman walisongo, pada masa itu tradisi Maulid Nabi dijadikan sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam dengan menghadirkan berbagai macam kegiatan yang menarik masyarakat. Pada saat ini tradisi Maulid/Mauludan di Jawa disamping sebagai bentuk perwujudan cinta umat kepada Rasul juga sebagai penghormatan terhadap jasa-jasa Walisongo.Sebagian masyarakat Jawa merayakan maulid dengan membaca Barzanji, Diba’i atau al-Burdah atau dalam istilah orang Jakarta dikenal dengan rawi. Barzanji dan Diba’i adalah karya tulis seni sastra yang isinya bertutur tentang kehidupan Muhammad, mencakup silsilah keturunannya, masa kanak-kanak, remaja, pemuda, hingga diangkat menjadi rasul. Karya itu juga mengisahkan sifat-sifat mulia yang dimiliki Nabi Muhammad, serta berbagai peristiwa untuk dijadikan teladan umat manusia. Sedangkan Al-Burdah adalah kumpulan syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW yang dikarang oleh Al-Bushiri.Berbagai macam acara dibuat untuk meramaikan acara ini, lambat laun menjadi bagian dari adat dan tradisi turun temurun kebudayaan setempat. Di Cirebon, Yogyakarta, dan Surakarta, perayaan maulid dikenal dengan istilah sekaten. Istilah ini berasal dari stilasi lidah orang Jawa atas kata syahadatain, yaitu dua kalimat syahadat. Perayaan umumnya bersifat ritual penghormatan (bukan penyembahan) terhadap jasa para wali penyebar Islam, misalnya upacara Panjang Jimat yaitu upacara pencucian senjata pusaka peninggalan para wali. Di Cirebon upacara Panjang Jimat di fokuskan di dua tempat yaitu Keraton Kasepuhan dan Astana Gunung Jati. Di Jogjakarta dan Surakarta di masing-masing keraton dengan acaranya Grebeg Mulud. Pada zaman kesultanan Mataram perayaan Maulid Nabi disebut Gerebeg Mulud. Kata "Gerebeg" artinya mengikuti, yaitu mengikuti sultan dan para pembesar keluar dari keraton menuju masjid untuk mengikuti perayaan Maulid Nabi, lengkap dengan sarana upacara, seperti nasi gunungan dan sebagainya. Di Garut, terdapat upacara Ngalungsur yaitu proses upacara ritual dimana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog/Kian Santang) setiap setahun sekali dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat, di fokuskan di desa Lebak Agung, Karangpawitan. Di Banten kegiatan di fokuskan di Masjid Agung Banten. ditempat lain diantaranya tempat-tempat ziarah makam para wali.Di beberapa tempat kadang-kadang perayaan ini dijadikan ajang berkumpulnya para tokoh masyarakat dan sesepuh setempat, seperti kyai, bangsawan/elang, dan tidak ketinggalan para jawara dari berbagai paguron untuk saling bersilaturahim, untuk membicarakan berbagai macam hal yang menyangkut daerah setempat. Tapi hal ini jarang diekspos karena sifatnya yang non formal, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengikuti.Pandangan Ulama NUPara ulama NU memandang peringatan Maulid Nabi ini sebagai bid’ah atau perbuatan yang di zaman Nabi tidak ada, namun termasuk bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) yang diperbolehkan dalam Islam. Banyak memang amalan seorang muslim yang pada zaman Nabi tidak ada namun sekarang dilakukan umat Islam, antara lain: berzanjen, diba’an, yasinan, tahlilan (bacaan Tahlilnya, misalnya, tidak bid’ah sebab Rasulullah sendiri sering membacanya), mau’izhah hasanah pada acara temanten dan Muludan.Dalam Madarirushu’ud Syarhul Barzanji dikisahkan, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa menghormati hari lahirku, tentu aku berikan syafa'at kepadanya di Hari Kiamat." Sahabat Umar bin Khattab secara bersemangat mengatakan: “Siapa yang menghormati hari lahir Rasulullah sama artinya dengan menghidupkan Islam!”

Selasa, 20 Januari 2009

Kilas Tentang "Sunan Gunung Jati"


Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, lahir sekitar 1450 M, namun ada juga yang mengatakan bahwa beliau lahir pada sekitar 1448 M. Sunan Gunung Jati adalah salah satu dari kelompok ulama besar di Jawa bernama walisongo
Ayah beliau adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar.Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar adalah putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramaut, Yaman yang silsilahnya sampai kepada Rasulullah melalui cucu beliau Imam Husain. Ibunda Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara Santang, seorang putri keturunan Kerajaan Sunda, anak dari Sri Baduga Maharaja, atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi dari perkawinannya dengan Nyai Subang Larang. Makam dari Nyai Rara Santang bisa kita temui di dalam klenteng di Pasar Bogor, berdekatan dengan pintu masuk Kebun Raya Bogor.
Silsilah
Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah Al-Khan bin
.Sayyid 'Umadtuddin Abdullah Al-Khan bin
.Sayyid 'Ali Nuruddin Al-Khan @ 'Ali Nurul 'Alam
.Sayyid Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Al-Khan bin
.Sayyid Ahmad Shah Jalal @ Ahmad Jalaludin Al-Khan bin
.Sayyid Abdullah Al-'Azhomatu Khan bin
.Sayyid Amir 'Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) bin
.Sayyid Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
.Sayyid Ali Kholi' Qosim bin
.Sayyid Alawi Ats-Tsani bin
.Sayyid Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
.Sayyid Alawi Awwal bin
.Sayyid Al-Imam 'Ubaidillah bin
.Ahmad al-Muhajir bin
.Sayyid 'Isa Naqib Ar-Rumi bin
.Sayyid Muhammad An-Naqib bin
.Sayyid Al-Imam Ali Uradhi bin
.Sayyidina Ja'far As-Sodiq bin
.Sayyidina Muhammad Al Baqir bin
.Sayyidina 'Ali Zainal 'Abidin bin
.Al-Imam Sayyidina Hussain
Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahro binti Muhammad
Silsilah dari Raja Padjajaran
Sunan Gunung Jati @ Syarif Hidayatullah
.Rara Santang (Syarifah Muda'im)
.Prabu Jaya Dewata @ Raden Pamanah Rasa @ Prabu Siliwangi II
.Prabu Dewa Niskala (Raja Galuh/Kawali)
.Niskala Wastu Kancana @ Prabu Siliwangi I
.Prabu Linggabuana @ Prabu Wangi (Raja yang tewas di Bubat)
Pertemuan orang tuanya
Pertemuan Rara Santang dengan Syarif Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar masih diperselisihkan. Sebagian riwayat (lebih tepatnya mitos) menyebutkan bertemu pertama kali di Mesir, tapi analisis yang lebih kuat atas dasar perkembangan Islam di pesisir ketika itu, pertemuan mereka di tempat-tempat pengajian seperti yang di Majelis Syekh Quro, Karawang (tempat belajar Nyai Subang Larang ibunda dari Rara Santang) atau di Majelis Syekh Kahfi, Cirebon (tempat belajar Kiyan Santang kakanda dari Rara Santang).
Syarif Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar, sangat mungkin terlibat aktif membantu pengajian di majelis-majelis itu mengingat ayahanda dan kakek beliau datang ke Nusantara sengaja untuk menyokong perkembangan agama Islam yang telah dirintis oleh para pendahulu.
Pernikahan Rara Santang putri Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang dengan Abdullah cucu Syekh Mawlana Akbar melahirkan seorang putra yang diberi nama Raden Syarif Hidayatullah
Perjalanan Hidup
Raden Syarif Hidayatullah mewarisi kecendrungan spiritual dari kakek buyutnya Syekh Mawlana Akbar sehingga ketika telah selesai belajar agama di pesantren Syekh Kahfi beliau meneruskan ke Timur Tengah. Tempat mana saja yang dikunjungi masih diperselisihkan, kecuali (mungkin) Mekah dan Madinah karena ke 2 tempat itu wajib dikunjungi sebagai bagian dari ibadah haji untuk umat Islam.
Babad Cirebon menyebutkan ketika Pangeran Cakrabuwana membangun kota Cirebon dan tidak mempunyai pewaris, maka sepulang dari Timur Tengah Raden Syarif Hidayat mengambil peranan mambangun kota Cirebon dan menjadi pemimpin perkampungan Muslim yang baru dibentuk itu setelah Uwaknya wafat.
Pernikahan
Memasuki usia dewasa sekitar diantara tahun 1470-1480, beliau menikahi adik dari Bupati Banten ketika itu bernama Nyai Kawunganten. Dari pernikahan ini beliau mendapatkan seorang putri yaitu Ratu Wulung Ayu dan Mawlana Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten I.
Kesultanan Demak
Masa ini kurang banyak diteliti para sejarawan hingga tiba masa pendirian Kesultanan Demak tahun 1487 yang mana beliau memberikan andil karena sebagai anggota dari Dewan Muballigh yang sekarang kita kenal dengan nama Walisongo. Pada masa ini beliau berusia sekitar 37 tahun kurang lebih sama dengan usia Raden Patah yang baru diangkat menjadi Sultan Demak I bergelar Alam Akbar Al Fattah. Bila Syarif Hidayat keturunan Syekh Mawlana Akbar Gujarat dari pihak ayah, maka Raden Patah adalah keturunan beliau juga tapi dari pihak ibu yang lahir di Campa.
Dengan diangkatnya Raden Patah sebagai Sultan di Pulau Jawa bukan hanya di Demak, maka Cirebon menjadi semacam Negara Bagian bawahan vassal state dari kesultanan Demak, terbukti dengan tidak adanya riwayat tentang pelantikan Syarif Hidayatullah secara resmi sebagai Sultan Cirebon.
Hal ini sesuai dengan strategi yang telah digariskan Sunan Ampel, Ulama yang paling di-tua-kan di Dewan Muballigh, bahwa agama Islam akan disebarkan di P. Jawa dengan Kesultanan Demak sebagai pelopornya
Gangguan proses Islamisasi
Setelah pendirian Kesultanan Demak antara tahun 1490 hingga 1518 adalah masa-masa paling sulit, baik bagi Syarif Hidayat dan Raden Patah karena proses Islamisasi secara damai mengalami gangguan internal dari kerajaan Pakuan dan Galuh (di Jawa Barat) dan Majapahit (di Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan gangguan external dari Portugis yang telah mulai expansi di Asia Tenggara.
Tentang personaliti dari Syarif Hidayat yang banyak dilukiskan sebagai seorang Ulama kharismatik, dalam beberapa riwayat yang kuat, memiliki peranan penting dalam pengadilan Syekh Siti Jenar pada tahun 1508 di pelataran Masjid Demak. Beliau ikut membimbing Ulama berperangai ganjil itu untuk menerima hukuman mati dengan lebih dulu melucuti ilmu kekebalan tubuhnya.
Eksekusi yang dilakukan Sunan Kalijaga akhirnya berjalan baik, dan dengan wafatnya Syekh Siti Jenar, maka salah satu duri dalam daging di Kesultana Demak telah tercabut.
Raja Pakuan di awal abad 16, seiring masuknya Portugis di Pasai dan Malaka, merasa mendapat sekutu untuk mengurangi pengaruh Syarif Hidayat yang telah berkembang di Cirebon dan Banten. Hanya Sunda Kelapa yang masih dalam kekuasaan Pakuan.
Di saat yang genting inilah Syarif Hidayat berperan dalam membimbing Pati Unus dalam pembentukan armada gabungan Kesultanan Banten, Demak, Cirebon di P. Jawa dengan misi utama mengusir Portugis dari wilayah Asia Tenggara. Terlebih dulu Syarif Hidayat menikahkan putrinya untuk menjadi istri Pati Unus yang ke 2 di tahun 1511.
Kegagalan expedisi jihad II Pati Unus yang sangat fatal di tahun 1521 memaksa Syarif Hidayat merombak Pimpinan Armada Gabungan yang masih tersisa dan mengangkat Tubagus Pasai (belakangan dikenal dengan nama Fatahillah),untuk menggantikan Pati Unus yang syahid di Malaka, sebagai Panglima berikutnya dan menyusun strategi baru untuk memancing Portugis bertempur di P. Jawa.
Sangat kebetulan karena Raja Pakuan telah resmi mengundang Armada Portugis datang ke Sunda Kelapa sebagai dukungan bagi kerajaan Pakuan yang sangat lemah di laut yang telah dijepit oleh Kesultanan Banten di Barat dan Kesultanan Cirebon di Timur.
Kedatangan armada Portugis sangat diharapkan dapat menjaga Sunda Kelapa dari kejatuhan berikutnya karena praktis Kerajaan Hindu Pakuan tidak memiliki lagi kota pelabuhan di P. Jawa setelah Banten dan Cirebon menjadi kerajaan-kerajaan Islam.
Tahun 1527 bulan Juni Armada Portugis datang dihantam serangan dahsyat dari Pasukan Islam yang telah bertahun-tahun ingin membalas dendam atas kegagalan expedisi Jihad di Malaka 1521.
Dengan ini jatuhlah Sunda Kelapa secara resmi ke dalam Kesultanan Banten-Cirebon dan di rubah nama menjadi Jayakarta dan Tubagus Pasai mendapat gelar Fatahillah.
Perebutan pengaruh antara Pakuan-Galuh dengan Cirebon-Banten segera bergeser kembali ke darat. Tetapi Pakuan dan Galuh yang telah kehilangan banyak wilayah menjadi sulit menjaga keteguhan moral para pembesarnya. Satu persatu dari para Pangeran, Putri Pakuan di banyak wilayah jatuh ke dalam pelukan agama Islam. Begitu pula sebagian Panglima Perangnya.
Perundingan Yang Sangat Menentukan
Satu hal yang sangat unik dari personaliti Syarif Hidayat adalah dalam riwayat jatuhnya Pakuan Pajajaran, ibu kota Kerajaan Sunda pada tahun 1568 hanya setahun sebelum beliau wafat dalam usia yang sangat sepuh hampir 120 tahun (1569). Diriwayatkan dalam perundingan terakhir dengan para Pembesar istana Pakuan, Syarif Hidayat memberikan 2 opsi.
Yang pertama Pembesar Istana Pakuan yang bersedia masuk Islam akan dijaga kedudukan dan martabatnya seperti gelar Pangeran, Putri atau Panglima dan dipersilakan tetap tinggal di keraton masing-masing. Yang ke dua adalah bagi yang tidak bersedia masuk Islam maka harus keluar dari keraton masing-masing dan keluar dari ibukota Pakuan untuk diberikan tempat di pedalaman Banten wilayah Cibeo sekarang.
Dalam perundingan terakhir yang sangat menentukan dari riwayat Pakuan ini, sebagian besar para Pangeran dan Putri-Putri Raja menerima opsi ke 1. Sedang Pasukan Kawal Istana dan Panglimanya (sebanyak 40 orang) yang merupakan Korps Elite dari Angkatan Darat Pakuan memilih opsi ke 2. Mereka inilah cikal bakal penduduk Baduy Dalam sekarang yang terus menjaga anggota pemukiman hanya sebanyak 40 keluarga karena keturunan dari 40 pengawal istana Pakuan. Anggota yang tidak terpilih harus pindah ke pemukiman Baduy Luar.
Yang menjadi perdebatan para ahli hingga kini adalah opsi ke 3 yang diminta Para Pendeta Sunda Wiwitan. Mereka menolak opsi pertama dan ke 2. Dengan kata lain mereka ingin tetap memeluk agama Sunda Wiwitan (aliran Hindu di wilayah Pakuan) tetapi tetap bermukim di dalam wilayah Istana Pakuan.
Sejarah membuktikan hingga penyelidikan yang dilakukan para Arkeolog asing ketika masa penjajahan Belanda, bahwa istana Pakuan dinyatakan hilang karena tidak ditemukan sisa-sisa reruntuhannya. Sebagian riwayat yang diyakini kaum Sufi menyatakan dengan kemampuan yang diberikan Allah karena doa seorang Ulama yang sudah sangat sepuh sangat mudah dikabulkan, Syarif Hidayat telah memindahkan istana Pakuan ke alam ghaib sehubungan dengan kerasnya penolakan Para Pendeta Sunda Wiwitan untuk tidak menerima Islam ataupun sekadar keluar dari wilayah Istana Pakuan.
Bagi para sejarawan beliau adalah peletak konsep Negara Islam modern ketika itu dengan bukti berkembangnya Kesultanan Banten sebagi negara maju dan makmur mencapai puncaknya 1650 hingga 1680 yang runtuh hanya karena pengkhianatan seorang anggota istana yang dikenal dengan nama Sultan Haji.
Dengan segala jasanya umat Islam di Jawa Barat memanggil beliau dengan nama lengkap Syekh Mawlana Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Rahimahullah.






Senin, 19 Januari 2009

Sedikit banyaknya Tentang PMII


Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu elemen mahasiswa yang terus bercita-cita mewujudkan Indonesia ke depan menjadi lebih baik. PMII berdiri tanggal 17 April 1960 dengan latar belakang situasi politik tahun 1960-an yang mengharuskan mahasiswa turut andil dalam mewarnai kehidupan sosial politik di Indonesia. Pendirian PMII dimotori oleh kalangan muda NU (meskipun di kemudian hari dengan dicetuskannya Deklarasi Murnajati 14 Juli 1972, PMII menyatakan sikap independen dari lembaga NU). Di antara pendirinya adalah Mahbub Djunaidi dan Subhan ZE (seorang jurnalis sekaligus politikus legendaris).
Sejarah
Latar belakang pembentukan PMII
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir karena menjadi suatu kebutuhan dalam menjawab tantangan zaman. Berdirinya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bermula dengan adanya hasrat kuat para mahasiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlusssunnah wal Jama'ah. Dibawah ini adalah beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai penyebab berdirinya PMII:
Carut marutnya situasi politik bangsa indonesia dalam kurun waktu 1950-1959.
Tidak menentunya sistem pemerintahan dan perundang-undangan yang ada.
Pisahnya NU dari Masyumi.
Tidak enjoynya lagi mahasiswa NU yang tergabung di HMI karena tidak terakomodasinya dan terpinggirkannya mahasiswa NU.
Kedekatan HMI dengan salah satu parpol yang ada (Masyumi) yang nota bene HMI adalah underbouw-nya.
Hal-hal tersebut diatas menimbulkan kegelisahan dan keinginan yang kuat dikalangan intelektual-intelektual muda NU untuk mendirikan organisasi sendiri sebagai wahana penyaluran aspirasi dan pengembangan potensi mahasiswa-mahsiswa yang berkultur NU. Disamping itu juga ada hasrat yang kuat dari kalangan mahsiswa NU untuk mendirikan organisasi mahasiswa yang berideologi Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Organisasi-organisasi pendahulu
Di Jakarta pada bulan Desember 1955, berdirilah Ikatan Mahasiswa Nahdlatul Ulama (IMANU) yang dipelopori oleh Wa'il Harits Sugianto.Sedangkan di Surakarta berdiri KMNU (Keluarga Mahasiswa Nahdhatul Ulama) yang dipelopori oleh Mustahal Ahmad. Namun keberadaan kedua organisasi mahasiswa tersebut tidak direstui bahkan ditentang oleh Pimpinan Pusat IPNU dan PBNU dengan alasan IPNU baru saja berdiri dua tahun sebelumnya yakni tanggal 24 Februari 1954 di Semarang. IPNU punya kekhawatiran jika IMANU dan KMNU akan memperlemah eksistensi IPNU.
Gagasan pendirian organisasi mahasiswa NU muncul kembali pada Muktamar II IPNU di Pekalongan (1-5 Januari 1957). Gagasan ini pun kembali ditentang karena dianggap akan menjadi pesaing bagi IPNU. Sebagai langkah kompromis atas pertentangan tersebut, maka pada muktamar III IPNU di Cirebon (27-31 Desember 1958) dibentuk Departemen Perguruan Tinggi IPNU yang diketuai oleh Isma'il Makki (Yogyakarta). Namun dalam perjalanannya antara IPNU dan Departemen PT-nya selalu terjadi ketimpangan dalam pelaksanaan program organisasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan cara pandang yang diterapkan oleh mahasiswa dan dengan pelajar yang menjadi pimpinan pusat IPNU. Disamping itu para mahasiswa pun tidak bebas dalam melakukan sikap politik karena selalu diawasi oleh PP IPNU.
Konferensi Besar IPNU
Oleh karena itu gagasan legalisasi organisasi mahasiswa NU senantisa muncul dan mencapai puncaknya pada konferensi besar (KONBES) IPNU I di Kaliurang pada tanggal 14-17 Maret 1960. Dari forum ini kemudian kemudian muncul keputusan perlunya mendirikan organisasi mahasiswa NU secara khusus di perguruan tinggi. Selain merumuskan pendirian organ mahasiswa, KONBES Kaliurang juga menghasilkan keputusan penunjukan tim perumus pendirian organisasi yang terdiri dari 13 tokoh mahasiswa NU. Mereka adalah:
A. Khalid Mawardi (Jakarta)
M. Said Budairy (Jakarta)
M. Sobich Ubaid (Jakarta)
Makmun Syukri (Bandung)
Hilman (Bandung)
Ismail Makki (Yogyakarta)
Munsif Nakhrowi (Yogyakarta)
Nuril Huda Suaidi (Surakarta)
Laily Mansyur (Surakarta)
Abd. Wahhab Jaelani (Semarang)
Hizbulloh Huda (Surabaya)
M. Kholid Narbuko (Malang)
Ahmad Hussein (Makassar)
Keputusan lainnya adalah tiga mahasiswa yaitu Hizbulloh Huda, M. Said Budairy, dan Makmun Syukri untuk sowan ke Ketua Umum PBNU kala itu, KH. Idham Kholid.
Deklarasi
Pada tanggal 14-16 April 1960 diadakan musyawarah mahasiswa NU yang bertempat di Sekolah Mu’amalat NU Wonokromo, Surabaya. Peserta musyawarah adalah perwakilan mahasiswa NU dari Jakarta, Bandung, Semarang,Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, serta perwakilan senat Perguruan Tinggi yang bernaung dibawah NU. Pada saat tu diperdebatkan nama organisasi yang akan didirikan. Dari Yogyakarta mengusulkan nama Himpunan atau Perhimpunan Mahasiswa Sunny. Dari Bandung dan Surakarta mengusulkan nama PMII. Selanjutnya nama PMII yang menjadi kesepakatan. Namun kemudian kembali dipersoalkan kepanjangan dari ‘P’ apakah perhimpunan atau persatuan. Akhirnya disepakati huruf "P" merupakan singkatan dari Pergerakan sehingga PMII menjadi “Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia”. Musyawarah juga menghasilkan susunan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga organisasi serta memilih dan menetapkan sahabat Mahbub Djunaidi sebagai ketua umum, M. Khalid Mawardi sebagai wakil ketua, dan M. Said Budairy sebagai sekretaris umum. Ketiga orang tersebut diberi amanat dan wewenang untuk menyusun kelengkapan kepengurusan PB PMII. Adapun PMII dideklarasikan secara resmi pada tanggal 17 April 1960 masehi atau bertepatan dengan tanggal 17 Syawwal 1379 Hijriyah.
Independensi PMII
Pada awal berdirinya PMII sepenuhnya berada di bawah naungan NU. PMII terikat dengan segala garis kebijaksanaan partai induknya, NU. PMII merupakan perpanjangan tangan NU, baik secara struktural maupun fungsional. Selanjuttnya sejak dasawarsa 70-an, ketika rezim neo-fasis Orde Baru mulai mengkerdilkan fungsi partai politik, sekaligus juga penyederhanaan partai politik secara kuantitas, dan issue back to campus serta organisasi- organisasi profesi kepemudaan mulai diperkenalkan melalui kebijakan NKK/BKK, maka PMII menuntut adanya pemikiran realistis. 14 Juli 1971 melalui Mubes di Murnajati, PMII mencanangkan independensi, terlepas dari organisasi manapun (terkenal dengan Deklarasi Murnajati). Kemudian pada kongres tahun 1973 di Ciloto, Jawa Barat, diwujudkanlah Manifest Independensi PMII.
Namun, betapapun PMII mandiri, ideologi PMII tidak lepas dari faham Ahlussunnah wal Jamaah yang merupakan ciri khas NU. Ini berarti secara kultural- ideologis, PMII dengan NU tidak bisa dilepaskan. Ahlussunnah wal Jamaah merupakan benang merah antara PMII dengan NU. Dengan Aswaja PMII membedakan diri dengan organisasi lain.
Keterpisahan PMII dari NU pada perkembangan terakhir ini lebih tampak hanya secara organisatoris formal saja. Sebab kenyataannya, keterpautan moral, kesamaan background, pada hakekat keduanya susah untuk direnggangkan.
Makna Filosofis
Dari namanya PMII disusun dari empat kata yaitu “Pergerakan”, “Mahasiswa”, “Islam”, dan “Indonesia”. Makna “Pergerakan” yang dikandung dalam PMII adalah dinamika dari hamba (makhluk) yang senantiasa bergerak menuju tujuan idealnya memberikan kontribusi positif pada alam sekitarnya. “Pergerakan” dalam hubungannya dengan organisasi mahasiswa menuntut upaya sadar untuk membina dan mengembangkan potensi ketuhanan dan kemanusiaan agar gerak dinamika menuju tujuannya selalu berada di dalam kualitas kekhalifahannya.
Pengertian “Mahasiswa” adalah golongan generasi muda yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dimnamis, insan sosial, dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab individual baik sebagai hamba Tuhan maupun sebagai warga bangsa dan negara.
“Islam” yang terkandung dalam PMII adalah Islam sebagai agama yang dipahami dengan haluan/paradigma ahlussunah wal jama’ah yaitu konsep pendekatan terhadap ajaran agama Islam secara proporsional antara iman, islam, dan ikhsan yang di dalam pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya tercermin sikap-sikap selektif, akomodatif, dan integratif. Islam terbuka, progresif, dan transformatif demikian platform PMII, yaitu Islam yang terbuka, menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. Keberbedaan adalah sebuah rahmat, karena dengan perbedaan itulah kita dapat saling berdialog antara satu dengan yang lainnya demi mewujudkan tatanan yang demokratis dan beradab (civilized).
Sedangkan pengertian “Indonesia” adalah masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang mempunyai falsafah dan ideologi bangsa (Pancasila) serta UUD 45.